Judul : Berikut Bercocok Tanam Di Lahan Kering Dengan Sistem Drip Irrigation
link : Berikut Bercocok Tanam Di Lahan Kering Dengan Sistem Drip Irrigation
Berikut Bercocok Tanam Di Lahan Kering Dengan Sistem Drip Irrigation
Irigasi tetes (Drip Irrigation) adalah salah satu teknologi mutakhir dalam bidang irigasi yang telah berkembang hampir di seluruh dunia. Teknologi ini mula pertama diperkenalkan di Timur Tengah, dan kemudian menyebar hampir ke seluruh pelosok penjuru dunia. Pada hakikatnya teknologi ini sangat cocok diterapkan pada kondisi lahan kering berpasir, air yang sangat terbatas, iklim yang kering dan komoditas yang diusahakan mempunyai nilai ekonomi yang tinggi
Air merupakan salah satu faktor penting dalam pertumbuhan tanaman terutama untuk memperoleh hasil produksi (yield) dan kualitas (quality) yang tinggi. Berbagai macam cara dilakukan petani untuk memberikan air yang cukup bagi tanamannya mulai dari yang paling sederhana yaitu dengan cara kocoran, cara di genangi (di leb) sampai dengan cara-cara modern seperti springkle dan drip irrigation.
Petani tradisional melakukan pengairan dengan cara di genangi (floading) untuk sayuran. Keuntungan penggunaan cara ini adalah mudah dilakukan dan sangat murah bila kondisi air mencukupi. Kekurangannya adalah jumlah air yang diberikan harus benar-benar dikendalikan sebab air yang berlebihan akan membuat tanaman menjadi layu karena tergenang (water lodging).
Disamping itu air akan merangsang biji-biji gulma untuk tumbuh subur yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman tembakau. Vollume air yang tinggi juga bisa membuat tanah menjadi padat sehingga mengganggu pertumbuhan akar tanaman.
Sistim irigasi tetes (Drip irrigation) sudah banyak digunakan untuk tanaman-tanaman hortikultura bernilai tinggi seperti Cabe, paprika, tomat, melon dll. Irigasi tetes ini bisa digunakan di lahan terbuka maupun di Green house.
Beberapa keuntungan penggunaan irigasi tetes pada tanaman adalah :
1. Meningkatkan produktivitas syuran.
2. Meningkatkan kualitas sayuran karena pertumbuhan tanaman sayur seragam
3. Mengurangi tingkat kerusakan sayuran saat pasca panen terutama daun bawah
4. Hemat air
5. Irigasi dapat dilakukan dalam jumlah dan waktu yang tepat.
6. Menekan pertumbuhan gulma karena air hanya diteteskan di sekitar batang tanaman
7. Tanah tidak memadat karena volume air yang diberikan tidak dalam jumlah besar.
Peralatan yang diperlukan untuk Irigasi Tetes (Drip Irrigation)
- Pompa air dan pipa-pipa
- Saringan-saringan air
- Tabung pemupukan
- Pipa-pipa saluran drip irigasi meliputi Pipa pembagi Utama, Pipa pembagi sekunder dan pipa-pipa lateral yang akan membagikan air per tanaman.
Air merupakan salah satu factor penting dalam pertumbuhan tanaman terutama untuk memperoleh hasil produksi (yield) dan kualitas (quality) yang tinggi. Berbagai macam cara dilakukan petani untuk memberikan air yang cukup bagi tanamannya mulai dari yang paling sederhana yaitu dengan cara kocoran, cara di genangi (di leb) sampai dengan cara-cara modern seperti springkle dan drip irrigation.
Tembakau adalah salah satu jenis tanaman yang tidak terlalu banyak memerlukan air selama pertumbuhannya. Kebutuhan air untuk tanaman tembakau kira-kira hanya 20% dari kebutuhan air untuk tanaman padi. Walaupun kebutuhan airnya tidak terlalu banyak tetapi pada periode tertentu tanaman tembakau harus mendapat pasokan (supply) air yang cukup terutama pada periode pertumbuhan cepat (Fast growing peiode) yaitu umur setelah stress periode atau sekitar 25 – 65 HST.
Petani tradisional melakukan pengairan dengan cara di genangi (floading) terutama untuk tembakau Virginia dan burley. Keuntungan penggunaan cara ini adalah mudah dilakukan dan sangat murah bila kondisi air mencukupi. Kekurangannya adalah Jumlah air yang diberikan harus benar-benar dikendalikan sebab air yang berlebihan akan membuat tanaman menjadi layu karena tergenang (water lodging). Disamping itu air akan merangsang biji-biji gulma untuk tumbuh subur yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman tembakau. Vollume air yang tinggi juga bisa membuat tanah menjadi padat sehingga mengganggu pertumbuhan akar tanaman.
Berbeda dengan tembakau Virginia dan burley, Petani tembaku rajangan pada umumnya menggunakan system kocoran untuk memenuhi kebutuhan air tanaman tembakaunya karena ketersediaan air yang sangat terbatas. Air dengan volume tertentu biasanya sekitar 0.5 liter dikocorkan pada setiap pangkal batang tanaman tembakau. Biasanya petani menyiram tembakaunya setiap 3 – 7 hari sekali dimulai sejak 5 hari setelah tanam sampai tembakau berumur 30 hari setelah tanam. Pada periode tertentu, petani langsung mencampur pupuk dengan air penyiraman tersebut. Kekurangan system ini adalah diperlukan banyak tenaga kerja sehingga tidak efisien. Disamping itu biasanya volume air yang diberikan tidak sama Antara satu tanaman dengan tanaman lainnya sehingga tanaman tumbuh kurang seragam. Walaupun begitu, system kocoran ini sangat menghemat air dan gulma yang tumbuh tidak terlalu banyak. Pemberian air dengan system kocoran ini merupakan irigasi tetes sederhana (simple drip irrigation)
b. Irigasi Tetes (Drip Irrigation)
Sistim irigasi tetes (Drip irrigation) sudah banyak digunakan untuk tanaman-tanaman hortikultura bernilai tinggi seperti Cabe, paprika, tomat, melon dll. Irigasi tetes ini bisa digunakan di lahan terbuka maupun di Green house. Irigasi tetes juga bisa digunakan untuk tanaman tembakau. Beberapa keuntungan penggunaan irigasi tetes pada tanaman adalah :
1. Meningkatkan produktivitas tembakau, bisa sampai 3 ton/ha
2. Meningkatkan kualitas tembakau karena pertumbuhan tanaman tembakau seragam
3. Mengurangi tingkat kerusakan tembakau saat pasca panen terutama daun bawah
4. Hemat air
5. Irigasi dapat dilakukan dalam jumlah dan waktu yang tepat.
6. Menekan pertumbuhan gulma karena air hanya diteteskan di sekitar batang tanaman
7. Tanah tidak memadat karena volume air yang diberikan tidak dalam jumlah besar
8. Mmmm
c. Peralatan yang diperlukan untuk Irigasi Tetes (Drip Irrigation)
- Pompa air dan pipa-pipa
- Saringan-saringan air
- Tabung pemupukan
- Pipa-pipa saluran drip irigasi meliputi Pipa pembagi Utama, Pipa pembagi sekunder dan pipa-pipa lateral yang akan membagikan air per tanaman
- See more at: http://tembakaurajangan.blogspot.com/2014/05/irigasi-tetes-drip-irrigation-untuk.html#sthash.5La8RA9T.dpuf
Demikianlah Artikel Berikut Bercocok Tanam Di Lahan Kering Dengan Sistem Drip Irrigation
Sekianlah artikel Berikut Bercocok Tanam Di Lahan Kering Dengan Sistem Drip Irrigation kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Berikut Bercocok Tanam Di Lahan Kering Dengan Sistem Drip Irrigation dengan alamat link https://hamapenyakittanamankita.blogspot.com/2015/01/panen-sayur-melimpah-dengan-drip.html
0 Response to "Berikut Bercocok Tanam Di Lahan Kering Dengan Sistem Drip Irrigation "
Posting Komentar