Hama & Penyakit Tanaman

Memberikan informasi seputar hama tanaman & penyakit tanaman serta cara mengatasinya.

Plastik Pertanian
Menyediakan: Polybag, Paranet (Shade Net), Mulsa Plastik, Plastik UV Greenhouse, Insect Net, Insect Screen, Karung Beras, Karung Laminasi, Karung Putih Polos, Karung Transparan, Karung Bagor (roll), Terpal Plastik, Plastik Geomembran, Selang Plastik, Tali Salaran (Tali Gawar), Plastik Sungkup, dll.

Hubungi Kami
• SMS/Call/WA: 0852.3392.5564 | 0877.0282.1277 | 0812.3258.4950
• Phone: 031-8830487
• Email: limcorporation2009@gmail.com

Berikut Cara Penggunaan Mikoriza Vesikular-Arbuskular (MVA) sebagai Pupuk Hayati

Berikut Cara Penggunaan Mikoriza Vesikular-Arbuskular (MVA) sebagai Pupuk Hayati - Hallo sahabat Hama & Penyakit Tanaman, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Berikut Cara Penggunaan Mikoriza Vesikular-Arbuskular (MVA) sebagai Pupuk Hayati, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel hama tanah, Artikel Mikroorganisme, Artikel plastik mulsa, Artikel pupuk tanah, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Berikut Cara Penggunaan Mikoriza Vesikular-Arbuskular (MVA) sebagai Pupuk Hayati
link : Berikut Cara Penggunaan Mikoriza Vesikular-Arbuskular (MVA) sebagai Pupuk Hayati

Baca juga


Berikut Cara Penggunaan Mikoriza Vesikular-Arbuskular (MVA) sebagai Pupuk Hayati


Mikoriza Vesikular-Arbuskular (MVA) merupakan suatu fungi yang bersifat non-patogenik & bisa berasosiasi dengan kelompok tumbuhan tertentu. Secara umum, asosiasi mikoriza dengan tanaman ada 3 macam yaitu:
  1. Ektomikoriza merupakan asosiasi mikoriza dengan membentuk selubung miselium di sekitar akar tanaman
  2. Endomikoriza merupakan asosiasi mikoriza dengan menginvasi akar tanaman,
  3. Ectendomikoriza merupakan asosiasi mikoriza yang terbentuk karena infeksi jamur ectotropic pada tanaman, dalam hal ini hifa terkumpul dalam sel kortex sehingga menunjukan kemiripan seperti endomikoriza dan ektomikoriza.

Tanaman-tanaman yang memiliki jumlah akar yang terbatas akan memiliki kesulitan dalam menyerap unsur phospat dari tanah. Keadaan tersebut menyebabkan tanaman cenderung membentuk asosiasi dengan mikoriza. Asosiasi mikoriza sangat penting dalam pertanian karena dapat membantu tanaman dalam menyerap phospat dari tanah.

Hifa mikoriza mampu menyebar dari miselium yang ada dalam akar hingga daerah rhizosfer yang cukup jauh. Selain mengikat phospat, mikoriza juga memiliki kemampuan mengikat beberapa unsur mikro seperti tembaga (Cu) dan seng (Zn) dari tanah.Tanaman yang berasosiasi dengan mikoriza diketahui juga mempunyai kandungan hormon pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan tanaman yang tidak berasosiasi dengan mikoriza. Mikoriza mampu meningkatkan toleransi tanaman terhadap cekaman air atau kekeringan.

Mikoriza bersifat simbion obligat yang tidak dapat ditumbuhkan pada media yang terpisah dati tanaman inangnya. Oleh karena itulah, proses penyiapan inokulan mikoriza juga berbeda dengan proses pembuatan inokulan lainya dalam kegiatan pembuatan pupuk hayati. Beberapa tanaman yang dapat dijadikan inang dalam pembuatan inokulan antara lain jagung, bawang, sorgum, dan lain-lain.

Inokulan (spora) mikoriza yang difungsikan sebagai starter diperoleh dengan mengisolasinya dari penyaringan tanah yang diketahui mengandung mikoriza. Inokulan yang diperoleh kemudian disterilisasi menggunakan chloramin T dan streptomisin. Setelah disterilisasi, inokulan kemudian dicuci menggunakan air steril (aquades) untuk selanjutnya di inokulasikan pada media tumbuh berupa campuran tanah steril dan pasir dengan perbandingan 1:1.  Media tumbuh yang telah diinokulasi mikoriza kemudian dimasukan ke dalam pot dan ditanami bibit tanaman inang.

Penyiapan kultur mikoriza, saat ini juga dapat dilakukan tanpa menggunakan tanah sebagai media.  Penyiapaan kultur mikoriza tanpa media tanah dilakukan menggunakan bahan seperti gambut, pasir, vermicullite, pasir, kulit kayu, dan lain sebagainya. Penyiapan kultur mikoriza tanpa media tanah diketahui dapat menurunkan risiko terbawanya mikroba tanah yang bersifat merugikan.


Demikianlah Artikel Berikut Cara Penggunaan Mikoriza Vesikular-Arbuskular (MVA) sebagai Pupuk Hayati

Sekianlah artikel Berikut Cara Penggunaan Mikoriza Vesikular-Arbuskular (MVA) sebagai Pupuk Hayati kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Berikut Cara Penggunaan Mikoriza Vesikular-Arbuskular (MVA) sebagai Pupuk Hayati dengan alamat link https://hamapenyakittanamankita.blogspot.com/2013/07/penggunaan-mikoriza-vesikular.html

0 Response to "Berikut Cara Penggunaan Mikoriza Vesikular-Arbuskular (MVA) sebagai Pupuk Hayati"

Posting Komentar