Hama & Penyakit Tanaman

Memberikan informasi seputar hama tanaman & penyakit tanaman serta cara mengatasinya.

Plastik Pertanian
Menyediakan: Polybag, Paranet (Shade Net), Mulsa Plastik, Plastik UV Greenhouse, Insect Net, Insect Screen, Karung Beras, Karung Laminasi, Karung Putih Polos, Karung Transparan, Karung Bagor (roll), Terpal Plastik, Plastik Geomembran, Selang Plastik, Tali Salaran (Tali Gawar), Plastik Sungkup, dll.

Hubungi Kami
• SMS/Call/WA: 0852.3392.5564 | 0877.0282.1277 | 0812.3258.4950
• Phone: 031-8830487
• Email: limcorporation2009@gmail.com

Mari Mengenal Serangga Parasitoid

Mari Mengenal Serangga Parasitoid - Hallo sahabat Hama & Penyakit Tanaman, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Mari Mengenal Serangga Parasitoid, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Hama Tanaman, Artikel musuh alami hama tanaman, Artikel paranet, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Mari Mengenal Serangga Parasitoid
link : Mari Mengenal Serangga Parasitoid

Baca juga


Mari Mengenal Serangga Parasitoid



Dalam penanganan hama tanaman dapat memanfaatkan musuh alami hama yaitu parasitoid paling banyak diusahakan karena sifatnya lebih spesifik.

Perlu diingat bahwa parasitoid berbeda dengan parasit yang selama ini kita kenal, perbedaannya yakni parasitoid memarasit hanya pada stadium pradewasa, tidak berpindah inang, & sasarannya akhirnya mematikan inang; sedangkan parasit memarasit selama siklus hidupnya, berpindah inang, dan tidak sampai mematikan inang.


Parasitoid merupakan serangga yang pada stadium pradewasanya hidup sebagai parasit pada atau dalam serangga lain (sebagai inang) sehingga bisa mengganggu perkembangan serangga hama dengan cara menghisap cairan tubuh, darah atau sari makanan.

Kehidupan parasitoid sangat misterius atau sulit dikenal.  Imago parasitoid hidup bebas dan tidak bersifat parasit, serta memperoleh makanan dari nektar bunga tanaman, embun madu, air atau embun yang ada disekitarnya untuk dapat bertahan hidup.

Kualitas makanan serangga parasitoid dewasa sangat menentukan lama hidup, keperidian, dan parasitisasi (kemampuan memarasit atau persentase parasitisme).

Berikut ini ialah sifat maupun ciri dari serangga parasitoid :
  1. Ukurannya lebih kecil dari inang
  2. Inangnya dari golongan taksonomi yang sama dengan parasitoid yang bersangkutan.
  3. Tidak pernah pindah inang (jika terjadi pindah inang, maka yang berikutnya sebagai mangsa, karenanberperan sebagai predator).

Inilah sebabnya serangga parasitoid dibebedakan menjadi beberapa jenis :
  • Parasitoid telur, merupakan parasitoid yang meletakkan telur pada telur inang, karena itu telur inang tidak menetas.
     
  • Parasitoid larva, merupakan parasitoid yang meletakkan telur pada larva inang, karena itu larva inang gagal menjadi pupa.
     
  • Parasit telur - larva merupakan parasitoid yang meletakkan telur pada telur inang, telur inang menetas, tetapi larva gagal menjadi pupa.
     
  • Parasitoid larva - pupa merupakan parasitoid yang meletakkan telur pada larva inang, setelah menetas akan memarasit pupa dari larva inang tersebut, sehingga pupa gagal menjadi imago.
     
  • Parasitoid pupa, merupakan parastoid yang meletakkan telur pada pupa inang, sehingga pupa inang gagal menjadi imago.
     
  • Parasitoid primer, merupakan serangga parasitoid yang hidup dalam atau pada & memarasit serangga yang bukan parasitoid.
     
  • Parasitoid sekunder atau hiperparasitoid, merupakan serangga parasitoid yang hidup dalam atau pada & memarasit serangga parasitoid.
     
  • Endoparasit, merupakan parasitoid yang memarasit serangga lain dengan cara menempatkan diri di dalam tubuh inang.  Endoparasitoid dibedakan lagi menjadi:
  1. Endoparasitoid larva, merupakan parasitoid hidup di dalam atau pada larva inang. Larva inang disebut koinobion karena larva inang tetap aktif.
  2. Endoparasitoid telur dan pupa, merupakan parasitoid yang hidup di dalam atau pada telur dan pupa inang. Telur dan pupa inang disebut idobion karena telur dan pupa inang tidak aktif.
  3. Ektoparasit, merupakan parasitoid yang memarasit tetapi berada di luar tubuh inang. Ektoparasitoid biasnya pada larva dan pupa inang.  Larva & pupa inang disebut idiobion karena larva dan pupa inang tidak aktif.
  • Parasitoid soliter, yakni jika dari satu inang hanya keluar satu imago parasitoid.
  • Parasitoid gregorius, yakni jika dari satu inang keluar lebih dari satu imago parasitoid (satu spesies), karena telur yang diletakkan lebih dari satu atau bersifat polyembrioni.
  • Parasitoid ganda (multiple parasitoid), yaitu jika lebih dari satu spesies parasitoid berkembang dalam atau pada satu inang.  Dalam hal ini terjadi persaingan antar parasitoid.
  • Superparasitisme, yakni jika dalam satu inang terdapat lebih dari satu individu parasitoid, tetapi pada akhirnya hanya ada satu parasitoid, karena yang lainnya mati (kalah).  Hal ini akan terjadi apabila jumlah inang sedikit, populasi parasitoid tinggi, dan makanan tambahan kurang tersedia.


Demikianlah Artikel Mari Mengenal Serangga Parasitoid

Sekianlah artikel Mari Mengenal Serangga Parasitoid kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Mari Mengenal Serangga Parasitoid dengan alamat link https://hamapenyakittanamankita.blogspot.com/2013/06/parasitoid-hama.html

0 Response to "Mari Mengenal Serangga Parasitoid"

Posting Komentar